BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Buah melon
memiliki nama latin Cucumis melo dan
termasuk ke dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae.
Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang
semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami,
faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor
pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun. Pernahkah anda memakan
buah melon, mungkin setiap orang sudah pernah merasakan rasanya buah melon.
Namun jika anda tahu dari manakah produksi melon itu bisa ada alias budidaya
tanaman melon. Mari kita kupas info seputar budidaya tanaman melon tersebut.
Melon masih
memiliki ikatan saudara dengan semangka dan blewah. Sejak masuk ke pasar
Indonesia pada tahun 70-an, buah melon langsung menyandang predikat sebagai
buahnya orang kaya karena harganya yang mahal dan masih langka. Namun saat ini
melon sudah dibudidayakan di Indonesia sehingga semua orang dari berbagai
lapisan masyarakat bisa mendapatkannya dengan harga relative murah. Tanaman
melon memiliki organ yang unik yang perlu kita ketahui agar dapat di
budidayakan dengan hasil produksi yang maksimal.
Pemahaman
mahasiswa tentang tanaman melon ini belum terlalu baik, padahal jika mengerti
lebih dalam tentang potensi dari buah melon yang sangat prospek di bidang
pertanian yang dikarnakan harga yang cukup tinggi, rasa yang manis dan
menyegarkan. Peminat buah ini sangatlah banyak bahkan dikalangan orang kaya
banyak yang menyukai buah ini. Di Jepang harga melon sampai tembus 300jt di
acara pelelangan buah termahal dan di nobatkan sebagai buah termahal di dunia.
Tanaman melon memiliki organ-organ yang berperan penting dalam proses produksi
buah, maka dari itu pembahasan ini dibuat untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa dalam ilmu pengetahuan khususnya dibidang budidaya tanaman buah.
1.2. Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana tahapan pertumbuhan buah
Melon!
b.
Bagaimana Cara Menanam Melon Dalam media
Poly back!
c.
Bagai mana langkah – langkah merawat dan
mengawasi buah melon!
1.3. Tujuan
a.
Agar kita dapat tau cara menanam melon!
b.
Agar kita dapat mengetahuai tahapan –
tahapan dalam merawat dan mengawasi pertumbuhan buah melon!
c.
Agar kita, terutama mahasiswa mendapat
kan ilmu baru dalam menanam buah melon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Asal
usul buah melon
Buah Melon merupakan salah satu buah yang cukup familiar di
masyarakat umum. Menurut asal-usulnya, melon merupakan tanaman
asli daerah Afrika. Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan daerah
asal tanaman melon adalah Asia Barat. Pusat penyebaran tanaman
ini antara lain kawasan Eropa, kemudian meluas ke benua Amerika lalu menyebar
ke seluruh pelosok dunia.(Anonim2015)
Di Negara bagian Eropa melon diperkenalkan
sejak awal tahun Masehi. Jenis melon yang pertama kali ditanam
(dikembangkan) adalah Cucumis melo var. Reticultus, yang diduga melon
tipe liar dari Asia dan Afrika. Jenis melon ini populer dengan
sebutan “Muskmelon“.
Di Amerika Serikat melon mulai populer tahun
1540. Jenis melon yang berkembang di kawasan ini adalah C. melo
var. cantelupensis yang didatangkan dari Eropa. Jenis melon ini
populer disebut “Canteloupe atau Cantaloupe”. Pada ahun 1871 dihasilkan melon
tipe baru yaitu C. melo inodorous yang kemudian disebut “Casaba-melon“.
Dalam perkembangan selanjutnya, melon menyebar
luas ke seluruh dunia. baik ditanam di daerah beriklim sedang (sub tropis)
maupun papan (tropis). Jenis melon yang berkembang di berbagai
negara semakin banyak ragamnya, baik bentuk buah, warna kulit buah, warna
daging buah. maupun aroma dan citarasanya. Akibat kemajuan yang cukup pesat di
bidang teknologi perbenihan, dewasa ini banyak dihasilkan berbagai varietas melon
hibrida. Beberapa negara yang menaruh perhatian besar terhadap perakitan
varietas melon hibrida antara lain Amerika Serikat, Jepang,
Taiwan, Thailand, Selandia Baru, Korea, Spanyol, Jerman, dan Belanda.
Sebelum tahun 1980-an. tanaman melon sudah
dibudidayakan di daerah Bogor, Saat itu para petani melon masih
terbatas pada kalangan tertentu saja dan konsumennya terkonsentrasi di
kota-kota besar, Sebagai jenis buah pendatang baru, melon yang
dihadirkan pada periode tahun 1980 — 1990 dikategorikan “buah mewah” (eksklusif).
Daya tarik melon mempunyai kharisma tersendiri di kalangan
konsumen maupun produsen (petani). Permintaan pasar (konsumen cenderung terus
meningkat dari waktu ke waktu, karena makin digemari oleh berbagai kalangan
masyarakat. Celah dan peluang pasar ini dimanfaatkan oleh para petani dan
pengusaha tani untuk membudidayakan melon di berbagai wilayah
atau daerah.(Anonim2015
Mulai tahun 1990-an. melon berkembang pesat di
propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dewasa ini melon sudah lebih
memasyarakat di Indonesia, sehingga pembudidayaannya makin meluas ke luar pula
Jawa.
2.2. Taksonomi
tanaman melon
Divisio :
Spermatophyta
Sub-divisio :
Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L.
2.3. Morfologi
a. Bentuk Tanaman
Tanaman
melon tumbuh menjalar di atas permukaan tanah atau sering kali dirambatkan pada
turus bambu. Tanaman melon dapat mencapai ketinggian lebih dari 2 meter.
b. Akar
Sistem
perakaran pada tanaman melon menyebar tetapi tidak dalam. Perkembangan akar ke
arah horizontal lebih cepat dari pada yang vertikal. Cabang akar dan
rambut-rambut akar menyebar ke segala arah sampai dengan kedalaman 15 – 30
cm.Umumnya tumbuh dekat dengan permukaan tanah.
c. Batang
Tanaman
ini memiliki batang berwarna hijau muda dengan berbentuk bersegi lima berlekuk
dengan 3-7 lekukan dan bergaris tengah 8 – 15 cm. memiliki berhulu dan terdapat
buku atau ruas – ruas yang melekat pada tangkai daun.
d. Daun
Daun
melon memiliki bentuk agak bulat, bersudut lima, dengan tepi daun bergerigi
(tidak rata) dan permukaan yang berbulu. Daun memiliki diameter 10 – 16 cm.
Susunan daun berselang-seling antara daun yang di bawah dengan daun yang tumbuh
di atasnya. Panjang tangkai daun berkisar antara 10 – 17 cm.
e. Bunga
Bunga
melon berbentuk lonceng, berwarna kuning cerah. Memiliki kelopak daun sebanyak
5 buah dan kebanyakan bersifat uniseksual monoesius, sehingga dalam
penyerbukannya memerlukan bantuan dari luar. Bunga-bunga ini muncul hampir pada
setiap ketiak tangkai daun. Dalam waktu beberapa hari, bunga-bunga tersebut
akan layu dan gugur, kecuali bunga betina yang telah dibuahi yang akan bertahan
dan berkembang hingga menjadi buah.
f. Buah
Buah
melon sangat beragam dalam hal ukuran, bentuk buah, rasa, dan aroma serta kenampakan
kulit luar buahnya. Hal ini sangat tergantung pada varietasnya. Tanaman melon
dapat dipanen buahnya pada umur 65 – 75 setelah pindah tanam, tergantung pada
varietas dan ketinggian tempat tumbuhnya. Melon yang ditanam di dataran tinggi
berumur lebih panjang dari pada yang ditanam di dataran rendah. Adapun ciri
utama buah siap panen adalah bila telah terjadi keretakan menyerupai brntuk
cincin pada pangkal tangkai buahnya dan mulai mengeluarkan aroma harum.
g. Biji
Tanaman
melon memiliki biji berwrna coklat muda, panjang 0.9 mm dan berdiameter 0.4 mm.
Dalam satu buah melon terdapat biji sekitar 500 – 600 biji.
2.4. Syarat
Tumbuh
a. Iklim
1) Suhu yang sesuai dengan tanaman
melon antara 25-30 C. Tanaman melontidak dapat tumbuh optimal apabila kurang
dari 18 C, kecuali jenis melon Apel.
2) Kelembapan yang tinggi menyebabkan
melon mudah terserang penyakit oleh karena itumelon menghendaki kondisi
kelembapan yang rendah.
3) Hujan yang terus menerus akan
menggugurkan calon buah dan juga akan mengurangi kadar gula dalam buah.
b. Media
Tanam
1)
Tanah
yang sesuai dengan tanaman melon adalah tanah liat berpasir untukmemudahkan
akar melon berkembang.
2)
PH
yang sesuai 5,8-7,2
c. Ketinggian
Tempat
Tanaman
melon dapat tumbuh pada ketinggian 300-900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih
dari 900 meter dpl melon tidak tumbuh optimal, kecuali jenis melon apel yang
dapat tumbuh pada ketinggian 100-1500 meter dpl.
2.5
Hama dan Penyakit
Hama
Tanaman Melon :
Jenis
hama yang umum menyerang tanaman melon, berikut gejala serta cara penanganannya
adalah sebagai berikut :
a. Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Ciri:
Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan
mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di lahan penanaman. Aphids
muda yang menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai
sayap dan berwarna agak kehitaman.
Gejala:
daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun
yang dihisap hama.
Pengendalian:
1. Gulma harus selalu dibersihkan agar
tidak menjadi inang hama
2. Tanaman yang terserang parah harus
disemprot Degan ekstrak Daun mengkudu
3. Tanaman yang telah terjangkit virus
harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).
b. Thirps (Thirps parvispinus Karny)
Ciri:
Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa thirps
berwarna kekuning-kuningan dan thirps dewasa berwarna coklat kehitaman. Thirps
berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan keturunan
meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.
Gejala:
daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, dan bercaknya
kekuningan; tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara
normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah tertular virus
yang dibawa hama thirps.
Pengendalian:
menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali.
Penyakit
Tanaman Melon :
Macam
penyakit dalam budi daya melon, gejala serta bagaimana cara pengendaliannya
antara lain :
a. Layu bakteri
Penyebab:
bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan
perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky).
Gejala:
daun dan cabang layu dan terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning,
mengering dan akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya
tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman
yang dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket
bahkan dapat ditarik seperti benang.
Pengendalian:
1. Sebelum ditanami, lahan disterilisasi
dengan Basamid G dengan dosis 40 g/m2
2. Benih di rendam dalam bakterisida
Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin
sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter
3. Penyemprotan bakterisida ini pada
umur 20 HST.
b. Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem
bligt)
Penyebab:
Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.
Gejala:
pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian keluar
lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati; daun tanaman
yang terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi
kresek-kresek apabila diterpa angin.
Pengendalian:
1. Penggunaan mulsa PHP untuk mencegah
kelembaban di sekitar pangkal batang dan mencegah luka di perakaran maupun
pangkal batang karena penyiangan
2. Daun-daun tanaman yang terserang
dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan
konsentrasi 1–2 ml/liter
3. Pangkal batang yang terserang dioles
dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.
Gulma
:
Gulma
(tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat
tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil,
karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.
BAB III
ALAT DAN PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1. Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
tanggal 07 Desember 2015,
betempat di Jalan Gelatik, Tanjung Selor.
3.2. Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini yaitu:
polybag,
parang, cangkul, gembor, gunting dan kamera.
Bahan yang digunakan ialah benih
melon, pupuk bokasi, ekstrak bawang, kayu reng, tali rapiah dan ekstrak daun
mengkudu.
3.3. Prosedur
Kerja
1. Pembuatan
pupuk bokasi, yang dimana perbandingan pupuk bokasi nya iyalah 5 karung serbuk
gergaji, kotoran sapi 5 karung, arang sekam 5 karung, kapur
dolomit 25kg dan Air hasil Fermentasi Tapai yang di campurkan degan air degan
perbandingan 3-5ml dicampur degan 5 liter air. Kemudian di Aduk rata dan di
diamkan dengan cara di bungkus degan terpal selama 3-5 hari.
2. Menyiapkan
media tanam dengan cara mencampurkan pupuk bokasi dan tanah dengan perbandingan
5 karung tanah dan 1 karung pupuk bokasi dan memasukkan tanah kedalam polybag
ukuran 5 kilo
3. Penyemaian
Benih
melon yang akan di semai di rendam terlebih dahulu dengan air hangat dengan
suhu 20-25 C selama 1-2 jam. Setelah di rendam benih di letakkan di atas kertas
koran yang telah di basahi sebelumnya, kemudian di tutup dengan kertas koran
yang basah untuk menjaga kelembapannya. Setelah mulai berkecambah benih melon
di pindahkan ke dalam plastic lontong. Persemaian diletakan berderet agar
terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam matahari.
4. Penanaman
Bibit
melon yang telah berdaun 3-5 helai telah siap di pindahkan ke dalam polybag.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
a) Pengisian
poliback
Pengisian poliback dilakukan pada
tgl 08 nov 2015 di lahan ibu tati jl. Glatik,
setiap mahasiswa mengisi 7 poloback dengan pelakuan tanah dicampur kan
dengan bokasi. Setelah di isi setiap mahasiswa memindahkan poliback tersebut
ditempat yang sudah disediakan dengan kelompokya masing-masing.
b) Penanaman bibit
Setelah seminggu poliback didiam kan,
saat nya untuk menanam kan bibit, sebelum ditanam bibit tersebut harus disemai terlebih dahulu penyemaian
dilakukan Selama seminggu hingga daun melon tersebut tumbuh dua daun.penanaman
bibit dilakukan pada tgl 7 des 2015 sebelum ditanam tanah tersebut dicampur
terlebih dahulu dengan bokasi dan kemudian bibit tersebut dipindahkan kedalam
poliback dan disiram dengan air setelah itu tutup kembali dengan mulsa organic
(rumput kering).
c) Pemasangan
turus
Setelah 3mst pemasangan turus
dilakukan pada tgl 15 des 2015, bahan yang digunakan yaitu sisa-sisa kayu mebel
yang sudah tidak dipakai dan tali rapia, setiap turus dipasang dengan menyilang
dengan 7 poliback sebelah kiri dan kanan yang ditutupi dengan kayu turus
tersebut.
d) Perawatan
Perawatan dilakukan setiap hari
pagi dan sore dengan menyiram, pembumbunan, dan pemangkasan (jika perlu)
tanaman tersebut apabila hujan tersebut tanaman tersebut harus dicuci agar
tidak terkena layu pusarium
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
saya bahwa Menanam Melon degan Aplikasi pupuk Bokasi sangat lah baik,di antara
nya perkembangan daun yang sagat lebar bila dibandingkan degan penanaman degan
biasanya. Pertumbuhan daun – daun baru yang sagat pesat pula menjadi keunggulan
dari pupuk bokasi ini.
4.2 Saran
Walaupun Pertumbuhan
nya yang sagat pesat dan daun nya yang begitu lebar ada pula kekuragan dari
aplikasi pupuk ini. Yaitu warna daun yang kurang terang, daun nya mudah
terserang hama, batang nya lebih rapuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim 2015 :http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-melon/. Diakses pada 24 desember 2015.
Anonim 2015 : syarat tumbuh melon.
Online http://tablesevenfoldis.blogspot.co.id/. Diakses pada 25 desember 2015.
Anonim 2015 : http://rozalyadewi.blogspot.co.id/2013/01/laporan-praktikum-melon.html. Diakses pada 25 desember 2015.
https://www.google.com/search?q=makalah+dripsistem&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.
mozilla:id:official&client=firefox-a&channel=sb. Diakses pada tanggal
23 Desember 2015.
http://www.berita8.com.
2011. Petani Melon di Ngawi Terancam Gagal Panen. Diakses pada tanggal 23
Desember 2015.
Kristianingsih, I. D. 2010. Produksi benih melon
(cucumis melo l) unggul di Multi Global Agrindo (mga), Karangpan dan
Karanganyar. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
LAMPIRAN
Hi Selamat pagi mas masku
BalasHapusteman kamu pada menang puluhan juta
ayo giliran kamu! menangkan sekarang juga
Pilih Agen Poker & DominoQQ Yang Terpercaya?
PIN BB : D61E3506
Whatsapp : +85598249684
L ine : Sinidomino
raja poker